Monday, February 12, 2007

KEWIRAUSAHAAN DI TENGAH BENCANA

KEWIRAUSAHAAN DI TENGAH BENCANA

Sebenarnya, bangsa Indonesia mempunyai potensi dan bakat terpendam untuk bisa maju. Hanya saja, sejauh ini belum ada pihak-pihak yang mempunyai otoritas yang mampu menyerap potensi tersebut dan menuangkannya ke dalam sebuah konsep terpadu guna meningkatkan taraf hidup bangsa. Andaikan hal itu dapat terjadi, bukan mustahil dalam waktu relatif singkat, Indonesia akan menjadi sebuah negara yang sejahtera, adil makmur gemah ripah loh jinawi toto tentrem kertoraharjo.

Potensi terpendam yang dimaksud adalah semangat dan bakat kewirausahaan. Hal itu dapat disimak dari berbagai kejadian yang terjadi sepanjang “minggu bencana” tatkala banjir melanda ibukota Jakarta sejak Jumat 2 Februari 2007 yang lalu.

Di awal musim penghujan, semangat wirausaha sudah merebak dengan munculnya fenomena “ojek payung” di mana kita lihat banyak orang terutama justru anak-anak kecil menyewakan payung kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti para karyawan kantor, ibu-ibu yang ingin belanja dan lain-lain.

Ide “ojek payung” tentu sangat sederhana, tapi manfaatnya luar biasa. Bisa dibayangkan bagaimana senangnya para karyawan dengan dandanan yang serba keren dan necis, bisa terhindar dari keadaan basah-kuyup – yang tentu akan menyebabkan mereka batal kerja – hanya dengan membayar 2 – 3 ribu rupiah pada bocah-bocah yang berbisnis sambil menggigil kedinginan.

Di fase selanjutnya, ketika beberapa kendaraan bermotor mogok di tengah jalan di bawah guyuran hujan deras, terlihat pula para pemuda turun tangan menawarkan jasa “dorong mobil” untuk menolong para pengemudi apes, dengan imbalan sejumlah uang. Ini memang bisnis klasik dan tradisional, tapi manfaatnya tetap signifikan sampai sekarang.

Saat musim hujan makin menggila dan banjir mulai bermunculan di berbagai tempat, permasalahan yang timbul pun makin kompleks. Warga terkurung di rumah karena lingkungan sekitar terkepung air setinggi lebih dari 30 sentimeter. Mereka yang berniat pergi kerja menjadi kesulitan melintasi banjir.

Maka muncul lagi sebuah “implementasi kewirausahaan” yang diperlihatkan para pemuda setempat. Dengan “kreativitas instan”, mereka terinspirasi untuk memanfaatkan gerobak-gerobak sebagai sarana pengangkut orang dan barang melintasi banjir. Dengan tarif 20 ribuan rupiah, para pemuda berjiwa bisnis itu bisa melakukan “win-win business solution” yang benar-benar manfaat. Para karyawan dapat menyelamatkan penampilannya yang memang harus necis, sepeda-sepeda motor juga terhindarkan dari risiko mogok dan rusak di terjang air, sementara para “intant businessmen” pun mendapatkan rejeki yang halal.

Tidak hanya berhenti di situ, manakala banjir mulai surut meninggalkan sisa-sisa kotoran, lumpur, sampah dan limbah yang luar biasa banyaknya di rumah-rumah warga, semangat kewirausahaan bangsa Indonesia muncul lagi dalam bentuk lain. Beberapa orang, sebagian di antaranya adalah pemulung, berinisiatif menawarkan jasa pembersihan rumah kepada para pemilik rumah yang kesulitan menangani sendiri pekerjaan itu. Maka, transaksi bisnis pun terjadilah, dengan uang jasa sebesar Rp. 10.000, rumah tinggal pun menjadi bersih kembali.

Lebih menarik lagi adalah apa yang terjadi pada hari-hari terakhir ini. Ada satu dua orang wirausahawan dadakan, yang secara cantik sekali berkeliling menawarkan peralatan pembersih rumah, utamanya alat pembersih lantai yang bentuknya mirip penghapus kaca mobil, tapi berukuran besar dan bergagang panjang. Juga ada yang menjajakan sapu lidi yang ampuh untuk membersihkan lantai mau pun halaman.

Kalau kita mau mencermati, tak pelak lagi rangkaian fenomena di atas menunjukkan bahwa bangsa kita, yang terpresentasikan oleh lapisan masyarakat kelas bawah, adalah bangsa yang memiliki daya juang, kreativitas serta semangat kewirausahaan tinggi. Ini merupakan modal intangible yang sungguh-sungguh potensial.

Lantas, kalau potensi ini belum juga tereksplorasi, berapa lama lagikah bangsa Indonesia harus menunggu sampai tercapainya kondisi yang benar-benar sejahtera? Wallahu alam..(rh)


*** Artikel berita ini dapat Anda baca juga di portal wirausaha http://www.gacerindo.com, dilengkapi dengan foto.

Rusman Hakim
Pengamat Kewirausahaan
E-mail: rusman@gacerindo.com
Web: http://www.gacerindo.com
Blog: http://rusmanhakim.blogspot.com
Mobile: 0816.144.2792